Nama :
Vita Andyani
NPM :
17212611
Kelas : 3EA24
Tugas
2
PENGARUH KELAS SOSIAL
DAN STATUS SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
A. PERBEDAAN ANTARA KELAS SOSIAL DAN STATUS SOSIAL
Kelas Sosial
Istilah kelas seperti yang telah terjadi
dalam bidang sosiologi
tidak selalu mempunyai arti yang sama, walaupun pada hakikatnya mewujudkan
sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Dengan demikian, pengertian kelas
adalah suatu lapisan tanpa membedakan apakah dasar lapisan itu faktor uang,
tanah, kekuasaan, atau dasar lainnya. Adapun yang menggunakan istilah kelas
hanya untuk lapisan yang berdasarkan atas unsur ekonomi, sedangkan lapisan yang
berdasarkan atau kehormatan dinamakan kedudukan.
Pendekatan yang sistematis
untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut
ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada
faktor-faktor gaya hidup tertentu ( kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku
bersama ) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas
sosial lainnya.
Status Sosial
Kadang-kadang dibedakan antara pengertian
kedudukan (status), dan kedudukan sosial (sosial status). Kedudukan diartikan
sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Kedudukan
sosial diartikan sebagai tempat seseorang, secara umum dalam masyarakatnya
sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya,
prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
Secara abstrak, kedudukan berarti tempat
seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan demikian, seseorang dikatakan
mempunyai beberapa kedudukan, oleh karena seseorang biasanya ikut serta dalam
berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan
dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh.
Masyarakat pada umumnya membedakan status
sosial menjadi 3 macam :
1.
Ascribed Status
Kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memerhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh
karena kelahiran, misalnya kedudukan anak seorang bangsawan ialah bangsawan
pula.
2.
Achieved Status
Kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan
usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja
tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai
tujuan-tujuannya. Misalnya setiap orang bisa menjadi seorang hakim atau
tentara, semua itu tergantung apakah yang bersangkutan mampu menjalani
syarat-syarat tersebut atau tidak.
3.
Assigned Status
Lebih ditekankan kepada orang yang berjasa
yang diberi kedudukan yang tinggi. Kedudukan seseorang atau kedudukan yang
melekat padanya dapat terlihat pada kehidupan sehari-harinya melalui ciri-ciri
tertentu dalam sosiologi yang dinamakan prestise simbol (status simbol).
Ciri-ciri yang dianggap sebagai status simbol, misalnya cara berpakaian,
pergaulan, cara mengisi waktu senggang, memilih tempat tinggal cara dan corak
mengisi rumah kediaman dan seterusnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelas sosial
biasanya menggunakan ukuran ekonomi dan merupakan suatu kumpulan masyarakat,
sedangkan status sosial biasanya menggunakan ukuran kehormatan dan merupakan
suatu pribadi.
B. SOCIAL MOBILITY DAN
KONSEKUENSINYA TERHADAP PASAR
Mobilitas adalah suatu gerak dalam struktur
sosial,yaitu pola tertentu
yang mengatur suatu organisasi suatu kelompok sosial.
Tipe gerak sosial ada 2,yaitu;
1.
Gerak
sosial vertikal
Gerak sosial vertikal adalah suatu
perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan
lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, gerak sosial vertikal ada
2 macam, yaitu;
a.
Gerak
sosial vertikal naik
Terdapat dua bentuk utama, yaitu;
·
Masuknya
individu ang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
·
Pembentukan
suatu kelompok baru,yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi
b.
Gerak
sosial vertikal turun
Terdapat dua bentu utama, yaitu;
·
Turunnya
keddudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya
·
Turunnya
derajat kelompok individu yang dapat berupa disentegrasi kelompok sebagai suatu
kesatuan
2.
Gerak
Sosial Horizontal
Gerak sosial horizontal ialah suatu
perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan
lainnya yang sederajat.
Pengaruh Mobilitas Sosial terhadap Pasar
Mobilitas sosial sendiri memiliki arti yaitu
perbedaan status sosial. Perbedaan status sosial antara seseorang dapat
mempengaruhi prilaku seseorang dalam membeli. Apabila mobilitas sosial
seseorang lebih tinggi maka
secara otomatis orang tersebut akan mempunyai prilaku pembelian yang lebih
konsumtif, dan begitu sebaliknya jika seseorang berada pada tingkat moilitas
sosial yang rendah, maka orang tersebut tingkat konsumsinya akan mengalami
penurunan. Kasus tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Abraham H
Maslow,yaitu Teori Kebutuhan Maslow.
C. KLASIFIKASI GEODEMOGRAFI DAN MANFAATNYA BAGI
PEMASAR
Di Indonesia
merupakan Negara yang memiliki jumlah penduduk yang lebih padat (±235.000.000
menurut sensus penduduk tahun 2010) dimna sebagian besar penduduknya (65%)
mendiami pulau jawa dan Madura yang memerlukan banyak barang-barang yang harus
dapat dipenuhi oleh pemasaran. Tetapi di samping kenyataan ini para pemasar
juaga perlu memahami bahwa Indonesia tersekmentasi dalam berbagai kelas-kelas
dan status social, dimana para pemasar harus terlebih dahulu melakukan
pemangsaan pasar sebelum terjun kepasar.
Segmentasi pasar merupakan
tindakan membagi sebuah pasar kedalam kelompok-kelompok pasar yang berbeda yang
diperkirakan membutuhkan produk. Dalam hal ini perusahaan mengidentifikasi cara-cara
yang berbeda untuk membagi pasar menjadi segmen-segmen, mengembangkan segmen
pasar yang menguntungkan dan mengevakuasi daya tariknya.
Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi
gabungan ini didasarkan pada pendapatan bahwa orang yang hidup dekat dengan
satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup dan
kebiasaan konsumsi yang sama. Demografi adalah telaah mengenai populasi manusia
dalam arti jumlah, kerapatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras, dan jenis
pekerjaan. Lingkungan demografis sangat diperhatikan oleh pemasar karena
melibatkan manusia dan manusialah yang membentuk pasar. Variabel demografis
terdiri atas karakteristik seperti usia, penghasilan dan etnis.
Geodemografi merupakan sebuah kombinasi dari karakteristik demografis
dan gaya hidup konsumen dalam cluster geografis.perusahaan riset pemasaran
telah mengembangkan system klasifikasi atau Clusering yang
mengidentifikasi segmen-segmen geodemografis yang berbeda.
Penetapan Sasaran Berdasarkan Geodemografis
Kata geodemografis
adalah gabungan kata geografi dan demografi, yang secara indah mendiskripsikan
targeting dalam bentuk ini. Dasar pemikiran menjadi landasan geodemographic
targeting adalah bahwa orang-orang yang menetap diarea yang sama, misalnya
bertetangga atau dalam satu zona kode area, juga memiliki persamaan dalam
demografi dan gaya hidup. Beberapa perusahaan mengembangkan layanan yang
menghilangkan batas area geografis kedalam common group atau cluster, dimana
terdapat orang-orang dengan karakteristik demografis serta gaya
hidup yang sama.
D. PEMASARAN UNTUK PANGSA KELAS SOSIAL
Pemangsaan Pasar (Market Segmentation)
Kelas sosial kerap diterapkan
pada masalah pemangsaan pasar, proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang
homogen dan membuat tawaran yang kuat secara khusus untuk mereka. Kelas social
dirasakan sebagai konsep yang berguna untuk pemangsaan pasar didalam kerja
pelopor.
Prosedur untuk
pemangsaan pasar mencakupi langkah-langkah berikut:
1.
Identifikasi pemakaian kelas
social dari produk.
2.
Perbandingan variabel kelas
social untuk pemangsaan dengan variabel lain.
3.
Deskripsi karakteristik kelas
social yang di identifikasi didalam target pasar.
4.
Perkembangan program pemasaran
untuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada
konsistensi dengan sifat kelas social.
Pangsa pasar kelas
sosial dapat dideskripsikan dengan 2 jenis variabel:
·
Informasi profil umum
·
Informasi spesifik produk
Pengenalan Kebutuhan Dan Kriteria Evaluasi
Adapun kriteria untuk
mengevaluasi produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yaitu:
a.
Busana
Jenis, kualitas dan gaya busana
yang dikenalkan seseorang erat berhubungan dengan kelas sosial orang
bersangkutan, seperti dideskripsikan dengan gamblang didalam konsumen. Minat
besar akan mode biasanya didapatkan di dalam kelas sosial atas, walaupun minat
yang tinggi mungkin didapatkan di antara semua kelas sosial.
b.
Perabotan Rumah
Kriteria yang digunakan oleh
keluarga untuk melengkapi sebuah rumah dengan perabot berhubungan erat dengan
kelas sosial. Laumann dan House mengamati secara cermat isi dan karakteristik
dari sebuah ruang duduk, Responden modern umumnya bersikap mobile ke atas,
c.
Waktu Senggang
Pemakaian terbanyak dari
fasilitas waktu senggang komersial dan fasilitas publik yaitu kelas menengah,
karena kelas atas kerap mempunyai fasilitas mereka sendiri dan kelas bawah
kerap tidak mampu menggunakan atau tidak mempunyai kecendrungan untuk
berpartisipasi di dalamnya.
d.
Kartu Kredit
Penerimaan dan pemakaian kartu
kredit tampaknya berhubungan hingga jangkauan tertentu dengan kelas sosial .
slocum dan Mathews menyimpulkan bahwa kelas bawah lebih suka menggunakan kartu
kredit untuk barang tahan lamadan barang keperluan (perkakas, perabot dan
busana). Berlawanan dengan kelas menengah, yang menggunakanya untuk hal-hal
yang mewah ( perjalanan, barang dan restoran).
Metode Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas
Sosial
Para peneliti pemasaran mengukur
kelas sosial sebagai variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan
variabel terikat yaitu minat akan sesuatu. Metode objektif memberikan status
berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang
distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan,
pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan barang.
Nilai – nilai yang di tetapkan
dalam satu dari dua cara. Satu metode menggunakan survei terhadap orang yang
diminta untuk meningkatkan prestise orang – orang dalam berbagai pekerjaan. Metode
yang kedua yaitu menggunakan ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan
rata – rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.
Metode Pengukuran dan Pendiskripsian Kelas Sosial
Adapun metode penelitian kelas
sosial berdasarkan pendekatan objektif.melibatkan variabel kuantitatif dari
ukuran status sosio ekonomi seperti pekerjaan, pendidikan dan pendapatan.
·
Pekerjaan
Metode reputasi (reputational method) melibatkan
pengajuan pertanyaan pada orang orang untuk menentukan peringkat
sosial atau prestise orang lain. Metode reputasi di kembangkan oleh Lloyd
Warner(di kutip oleh Shiffman & Kanuk,2006), seorang pelopor dalam studi
kelas sosial di AS. Karya ini di perluas Burleigh Gardner dan rekan – rekannya
di Deep South dan di Midwest oleh Hollingshead.
Indeks Variable Tunggal Untuk Mengukur Kelas Sosial
Pekerjaan di gunakan di dalam
penelitian konsumen dengan meminta responden menuliskan pekeraan mereka yang
ektrak, yang belakangan dapat di beri kode secara numeris menurut kelas
sosialnya atau nilai statusnya. Nilai nilai ini di tetapkan satu
dari dua cara. Satu metode menggunakan survei terhadap orang yang di minta
untuk memeringkat prestise orang – orang dalam berbagai pekeraan atau
memeringkat pekerjaan itu sendiri. Metode kedua menggunakan ukuran objektif
seperti pemeringkat tingkat pendidikan ratta – rata atau pendapatan kelompok
pekerjaan.
Sumber : Prasetijo, Ristiyanti.
Dra. MBA., dan J.O.I, John Ihalauw. Prof. Ph.D.. 2005. Perilaku Konsumen. Salatiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar