Sabtu, 06 Desember 2014

Inovasi Pada Perilaku Konsumen

Penemuan T-Box Application to Reduce the Danger Impact of CO dan CO2 in Smoking Room
Oleh Siswa SMAN 3 Semarang

(Ubah Asap Rokok menjadi Oksigen)




Disusun oleh :
Vita Andyani
17212611
3EA24



Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
2014



          Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Sangat memprihatinkan disini karena kebiasaan merokok sudah tersebar atau dapat kita jumpai di berbagai kalangan seperti orang tua, remaja, bahkan anak-anak atau pelajar sudah ada yang mencoba rokok.
        Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.
        Bagi banyak pelajar mencoba menghisap rokok disebabkan berbagai faktor, dari mulai hanya mencoba-coba, sampai ikut-ikutan teman. Padahal berbagai penelitian menyebutkan menghisap rokok sangatlah berbahaya bagi si perokok aktif jika merokok di lingkungan sekitar yang banyak menghirup udara dari asap rokok tersebut (perokok pasif). Bahkan penelitian juga menyebutkan risiko lebih besar ada pada perokok pasif. Karena asap yang dihasilkan dari rokok tersebut menghasilkan gas beracun yang menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan.
        Maka dari itu pelajar dari SMAN 3 Semarang berfikir untuk menghasilkan  sebuah inovasi dengan menemukan Box Application to Reduce the Danger Impact of CO dan CO2 in Smoking Room yaitu mengubah asap rokok menjadi oksigen yang berguna menghisap asap rokok masuk ke dalam mesin yang sudah dirangkai komponen dan dikeluarkan sebagai oksigen.


Penemu T-Box Application to Reduce the Danger Impact of CO dan CO2 in Smoking Room oleh Siswa SMAN 3 Semarang
Dua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang menciptakan alat pengubah asap rokok menjadi oksigen yang memenangi International Exhibition for Young Inventors (IEIY) 2012 di Bangkok, Thailand.
"Alat itu kami namakan T-Box Application to Reduce the Danger Impact of CO dan CO2 in Smoking Room," kata Hermawan Maulana, salah satu siswa SMA Negeri 3 Semarang pemenang IEIY 2012 saat ditemui di Semarang, Rabu (4/7/2012).
Didampingi Zihramma Afdi, rekannya satu tim, Hermawan mengatakan bahwa mereka memiliki ide membuat alat untuk memfilter karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen itu diawali kegelisahannya melihat para perokok yang kian banyak.
Putra pasangan Suwaji dan Setijawati Noegraheni itu mengungkapkan bahwa sekarang memang sudah banyak disediakan ruang untuk merokok (smoking room). Namun, tidak banyak dimanfaatkan karena ruangan akan menjadi penuh asap.
Dengan alat tersebut, kata dia, asap rokok yang mengandung CO2 akan diurai menjadi oksigen, kemudian oksigen dialirkan kembali ke smoking room, sehingga fasilitas itu bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh perokok.
"Minimal, perokok ’betah’ di smoking room dan tak merokok sembarangan sehingga tidak mengganggu orang lain. Kami ciptakan ini karena belum mampu mengurangi jumlah perokok," kata remaja kelahiran Pekanbaru, 24 Mei 1996 itu.
Berkaitan dengan cara kerja alat itu, giliran Afdi yang menjelaskan bahwa alat yang semula dinamai "Carbofil Application" itu bekerja menghisap asap rokok masuk ke dalam mesin yang sudah dirangkai komponen.
"Di dalam alat ini, asap rokok akan diurai menjadi oksigen kemudian dialirkan kembali. Selain oksigen, filterisasi juga meninggalkan karbon. Namun, karbonnya berbentuk padat yang bisa dimanfaatkan kembali," katanya.
Afdi mengakui bahwa mereka sempat tidak percaya diri tatkala alat itu diadu dengan hasil penemuan siswa dari berbagai negara, apalagi mereka ditempatkan di stan yang letaknya berdampingan dengan siswa dari Jepang.
Namun, kata putra pasangan Abdul Hafid dan Ninik Budi yang lahir di Grobogan, 17 Februari 1995 itu, alat ciptaan mereka ternyata mampu mengalahkan penemuan-penemuan dari siswa berbagai negara di ajang tersebut.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Semarang Hari Waluyo mengaku bangga dengan prestasi siswanya dalam ajang yang berlangsung di Bangkok pada tanggal 28 Juni - 1 Juli 2012 dan mampu mengalahkan peserta dari berbagai negara.
"Mereka berhasil mengalahkan pesaingnya dari China, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Taiwan, dan Jepang. Kedua siswa ini duduk di kelas XI IPA, mereka bisa menjadi teladan adik-adik kelasnya," katanya.
Selain kedua siswa SMA Negeri 3 Semarang, medali emas di ajang sama diperoleh oleh siswa dari SMP Petra Surabaya dengan inovasi Water Coated Helmet. Siswa SMA Negeri 2 Yogyakarta dan SD Muhammadiyah Manyar, Gresik meraih perunggu.
Mini Multi Commander, karya Dini Esfandiari dan Shofi Delaila Herdi dari SMA Semesta Semarang dan "Jarimatika Game" karya Nur Chabibur Rohim, Muhammad Asrori, dan Risang Yogardi dari SMK Negeri 1 Tengaran meraih "Special Award".

Sumber :



Selasa, 02 Desember 2014

Makalah Softskill Perilaku Konsumen di Era tahun 2010

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Telepon Seluler (Samsung Smartphone)




di susun oleh :

Vita Andyani
17212611
3EA24


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Di era ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat, ini berdampak terhadap semakin tingginya persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang baik adalah yang harus memahami siapa konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku terhadap produk yang di inginkan. Pemahaman perusahaan mengenai siapa konsumennya akan menuntun para pengusaha kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha ke berbagai negara. Dunia teknologi informasi memang selalu menarik untuk selalu di perbincangkan, terutama yang berkaitan dengan telekomunikasi. Ini ditandai dengan perkembangan internet, kemudian disusul dengan teknologi telepon seluler (Handphone) yang begitu cepat dan canggih sehingga setiap orang tertarik untuk memiliki. Setiap orang tidak hanya memiliki suatu produk karena fungsinya dan model fisik semata tetapi juga rasa bangga dan pengakuan yang didapatkan dari memiliki produk-produk tersebut. Teknologi dalam telepon seluler (Handphone) merupakan salah satu daya tarik untuk menarik para konsumen untuk membeli. Desain atau model unik serta teknologi yang digunakan seperti kamera, bunyi panggilan serta fasilitas yang dapat berinternet merupakan daya tarik untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Seiring dengan hal ini kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan adanya komunikasi, manusia dapat melakukan interaksi dengan sesama manusia selain itu komunikasi juga diperlukan sebagai proses sosialisasi dan pemenuh kebutuhan hidup sehingga untuk dapat melancarkan proses komunikasi tersebut maka diperlukan adanya suatu alat atau teknologi sebagai perantara dalam berkomunikasi seperti teknologi telepon seluler teknologi seluler saat ini mengalami peningkatan yang sangat pesat telepon seluler tidak lagi sebagai sarana komunikasi jarak jauh saja, akan tetapi produk telephone selular dituntut untuk dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, hiburan bagi para  penggunanya seperti : Koneksi internet, email, social networking, streaming, musik, video, mobile tv, games dan fitur-fitur lainnya kini menjadi andalan para produsen. Di sisi lain para konsumen dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk yang masing-masing berlomba melakukan inovasi produk dengan tipe, model dan teknologinya yang disesuaikan dengan kebutuhan profesi, gaya hidup dan minat atau hobi penggunanya.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari perilaku konsumen ?
2.      Faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam membeli produk Samsung Smartphone?
C. Tujuan Makalah
1.      Mengetahui arti dari perilaku konsumen
2.      Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen membeli produk Samsung Smartphone




BAB II
PEMBAHASAN

PERILAKU KONSUMEN MENURUT PARA AHLI
a.      Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.
b.      Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
c.          Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang barang atau jasa.
d.      The American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
Perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap :
1.      Tahap Perolehan (acquition ) : mencari dan membeli
2.      Tahap Konsumsi (consumption) : menggunakan dan mengevaluasi
3.      Tahap Pasca Beli (dispotition ) : tindakan setelah produk digunakan
Perilaku konsumen dapat disarikan dari semua definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
1. Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
·         Kultur
Kultur (kebudayaan) adalah determinan yang paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian nilai (values), persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya dan institusi-institusi utama lainnya. Seorang anak yang dibesarkan di Asia mendapat nilai-nilai hubungan keluarga dan pribadi, kepatuhan, kepercayaan, respek terhadap orang lain terutama yang lebih tua, dan kesalehan.
·         Sub Kultur
Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identitas dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi para anggotanya. Sub-kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub kultur membentuk segmen pasar yang penting dan para pemasar kerap kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
·         Kelas Sosial
Sebenarnya semua masyarakat manusia menunjukan stratifikasi sosial. Stratifikasi kadang-kadang berupa sistem kasta seperti di masyarakat India tradisional, di mana anggota dari kasta yang berbeda dibesarkan untuk peraran-peranan tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Yang lebih lanjut adalah stratifikasi dalam bentuk kelas sosial. Kelas sosial udalah divisi atau .Kelompok yang relatij homogen dan tetap dalam sualu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotnya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang mirip. Para ilmuwan sosial mengidentifikasi tujuh kelas sosial di bawah ini :
Kelas sosial merniliki beberapa karakteristik. Pertama, orang-orang dalam masing-masing kelas social cenderung untuk berperilaku yang lebih mirip daripada orang yang berasal dari dua kelas social yang berbeda. Kedua, orang dipersepsikan mempunyai posisi yang lebih tinggi atau lebih rendah menurut kelas social mereka, Ketiga, kelas sosial seseorang ditemukan oleh sejumlah variabel, seperti pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi nilai, dan bukan oleh salah satu variable) tunggal tertentu. Keempat, individu-individu dapat pindah dari satu, kelas sosial ke kelas sosial yang lain -naik atau turun- selama hidup mereka. Tingkat mobilitas ini bervariasi, tergantung pada rigiditas atau kekakuan stratifikasi social dalam masyarakat tertentu.
Kelas-kelas sosial menunjukan preferensi produk dan merek dalam bidang-bidang tertentu seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan pada waktu luang, dan kendaraan. Beberapa pemasar memfokuskan usaha mereka pada satu kelas sosial.

2. Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

·         Kelompok Acuan
Banyak kelompok mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap atsu perilaku seseorang, kelompok-kelompok yang mempunyai pengarah langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan (membership groups).
·         Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita bisa membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua, seseorang dari orang tua, seseorang memperoleh orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta pamahaman atas ambisi pribadi, penghargaan pribadi, dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak lagi terlalu sering berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli tersebut bisa saja tetap signifikan.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation) seseorang, yakni pasangan hidup (suami/istri) dan anak-anaknya.

·         Media
Saat ini dimana jarak dan waktu sudah tidak lagi membatasi komunikasi lintas bangsa dan negara, kahadiran media komunikasi seperti koran, radio, televisi, dan internet ditengarai sebagai suatu cara terampuh untuk menebarkan trend dan produk.
·         Konsumen Individu
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu antara lain usia pembeli, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian serta konsep diri pembeli.
·         Peran dan status
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

3. Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

Mengapa konsumen memilih Samsung Smartphone
Mengapa konsumen memilih Samsung Smartphone pada era sekarang ini hasrat konsumen dalam menentukan pilihan sangat beraneka ragam, pasar selalu menawarkan jenis-jenis produk dengan fitur canggih sehingga konsumen di bingungkan dengan pilihannya. Sekarang dimasa yang sudah modern ini banyak sekali remaja yang khususnya mahasiswa lebih cenderung atau lebih banyak yang menggunakan hp atau smarthphone yaitu Samsung dengan keunggulan utamanya adalah berorientasi pada sistem JellyBean. Dan yang saya gunakan adalah smartphone merek Samsung Galaxy Fame. Kenapa saya memilih ini? Karena dengan 3G maka akses internetnya lebih cepat dibanding smartphone lainnya. Selain itu fitur-fiturnya yang sangat banyak di dalam playstore untuk kita mendownload berbagai macam aplikasi menarik dan dengan keypad QWERTY touch membantu dalam memudahkan pengetikan. Dan juga dengan OS Jellybean serta 2 megapixel kamera yang menghasilkan gambar yang jernih.dan mempunyai internal memory dan eksternal memory. Mengapa saya tidak memilih contoh merek lain misalnya Nokia? Karena walaupun Nokia memiliki fitur yang canggih dengan design menarik dan simple namun dibanding Nokia BlackBerry lebih menarik apalagi lebih bisa bersosialisasi dengan teman-teman melalui BBM atau media sosial apabila banyak yang  menggunakan smartphone tersebut.



Sumber :
1.  http://mitarahmaw21.blogspot.com/2014/11/perilaku-konsumen-di-era-tahun-2010.html
2. http://iwayansetya.blogspot.com/2014/01/pengertian-perilaku-konsumen-menurut.html



Jumat, 18 April 2014

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Nama         : Vita Andyani
NPM          : 17212611
Kelas         : 2EA24
Tugas        : Pendidikan Kewarganegaraan


IDENTITAS NASIONAL

Pengertian Identitas Nasional
Kata “identitas” berasal dari kata “identity” yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain, contohnya bendera dan lagu kebangsaan setiap Negara akan berbeda dengan Negara lain. Sedangkan dalam terminologi antropologi kata “identitas” diartikan sebagai sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri sendiri, golongan, kelompok, komunitas atau Negara lain.
            Kata “nasional” berarti identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan.
            Oleh karena itu identitas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khasnya. Dengan ciri khas tersebutlah suatu bangsa akan berbeda dengan bangsa lain. Sehingga dengan demikian, maka identitas nasional akan melahirkan tindakan kelompok yang disebut atribut nasional.
            Pengertian lain dari Identitas Nasional adalah suatu ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

            Pengertian Identitasa Nasional menurut beberapa pakar:
·         Berger
Dalam bukunya yang berjudul “The Capitalis Revolution” era globalisasi dewasa ini ideology kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu persatu menjadi sistem Internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang sosial, politik, dan kebudayaan.
·         Fujukama
Membawa perubahan ideologi partikuker keraah universal dan kapitalismelah yang akan menguasai dunia. Dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kemampuan bangsa itu sendiri.
·         Toyanbee
Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi tantangan dan respon. Jika tantangan besar sementara respon kecil maka bangsa tersebut akan punah. Namun apabila tantangan kecil sementara respon besar maka bangsa tersebut akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif.
Kepribadian sebagai suatu identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai urutan yang membentuk bangsa tersebut. Identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan pengertian peoples character atau nasional identity.
Menurut Robert De Ventos dalam bukunya “The Power of Identity”, ia mengemukakan bahwa selain faktor intensitas, territorial, bahasa, agama serta budaya juga harus dipahami dalam konteks arti dinamis yaitu bangsa tersebut melakukan akselerasi dalam pembangunan termasuk proses interaksinya secara global dengan dunia internasional.

Parameter Identitas Nasional
            Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas. Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan  untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa. Jadi seperti contoh batik. Batik merupakan ciri khas dari Indonesia bukan dari Negara tetangga.
            Indikator identitas nasional itu antara lain:
Ø  Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
Ø  Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan Negara: bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
Ø  Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan: bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.
Ø  Tujuan yang dicapai suatu bangsa: budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan ukuran parameter sosiologis, yaitu:
Ø  Suku bangsa, setiap suku bangsa di Indonesia bergabung dan terbentuk suatu keragaman yang dapat menciptakan identitas nasional. Contoh: suku Madura, suku Jawa, suku Dayak, suku Bugis, dan lain-lain bergabung menjadi suatu identitas nasional yaitu identitas nasional bangsa Indonesia.
Ø  Kebudayaan, setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Dan susah ditiru oleh bansa lain. Contoh: larung sajen, batik, upacara Ngaben, dan lain-lain merupakan suatu kebudayaan nasional yang menjadi identitas nasional yaitu identitas dari bangsa Indonesia.
Ø  Bahasa, bangsa Indonesia mempunyai beraneka ragam bahasa yang dipakai oleh setiap suku-suku yang ada di Indonesia maupun yang di luar Indonesia.
Ø  Kondisi geografis, Indonesia merupakan Negara kepulauan yang menjadikan identitas nasional.


Unsur-unsur Identitas Nasional
            Menurut Prince Identias Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
Suku Bangsa : adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bangsa.
Agama : bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi Negara, tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Sahid, istilah agama resmi Negara dihapuskan.
Kebudayaan : pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan)  sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Bahasa : merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Dari unsur-unsur Identias Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiaannya menjadi 3 bagian sebagai berikut:
  1. Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi Negara.
  2. Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
  3. Identitas Alamiah, yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan (agama).


Daftar Pustaka